Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 16 Februari 2010

PROTES RASISME


MALANG - Manajemen Arema Indonesia mengajukan surat protes resmi ke PSSI terkait insiden di stadion Persiba Balikpapan. Suporter Beruang Madu beraksi rasis, mengolok-olok Piere Njanka dengan menirukan suara monyet. Tindakan yang dinilai menodai sportivitas itu, dianggap sangat merugikan skuad Arema Indonesia.
Media Officer Arema Indonesia Sudarmaji mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat protes ke PSSI. Alasannya, setiap kali Njanka berada didekat tribun VIP, sekelompok suporter menirukan suara monyet. Hal itu menimbulkan rasa kurang nyaman kepada defender asal Kamerun tersebut. ’’Kita sudah ajukan surat protes ke PSSI, hari ini (kemarin) surat itu sudah dikirim,’’ aku Sudarmaji.
Di Stadion Persiba, saat Arema dikalahkan Persiba, aksi itu memang sangat mengganggu, sekalipun pertandingan sendiri berjalan cukup apik.
Namun karena ulah supporter itu, membuat Njanka sedikit kehilangan konsentrasi. Akan tetapi pengawas pertandingan, tampaknya tak begitu memperhatikan hal itu.
Sedangkan master of ceremony di pinggir lapangan, diperkirakan juga lupa memberi pengumuman melalui pengeras. Sehingga, setiap kali Njanka berada dipinggir tribun VIP muncul aksi rasis. Piere sendiri meski berusaha konsentrasi di pertandingan sempat kehilangan kesabaran.
Selain aksi rasis, suporter Persiba juga berbuat ulah terhadap pemain Arema. Di lapangan sebelah selatan, suporter Persiba melempari striker Singo Edan Fahrudin. Bahkan, si goyang gergaji sempat terkapar dan ditolong petugas kesehatan.
‘’Kami sebenarnya merasa nyaman dengan sambutan warga Balikpapan, namun di lapangan ternyata ada supporter yang rasis,’’ ujar Pelatih Arema Robert Alberts dengan nada kecewa.
Pulihkan Diri
Di bagian lain, sebelum bertolak ke Malang, skuad Arema Indonesia mengembalikan kondisi tubuh di Townhouse Hotel The City Of Resort. Para pemain mendapat pola recovery yang berbeda. Pemain inti mengikuti Jacuzzi, sedangkan pelapis di gymnastic.
Para pemain inti seperti Piere Njanka, Noh Alam Shah, M. Ridhuan, Fahrudin, Roman Chmelo berenang dulu di kolam renang hotel. Pola pemulihan itu dimulai sekitar pukul 10 waktu setempat. Pemain inti dibimbing pelatih Robert Alberts dan Liestiadi, pelapis didampingi Joko ‘Gethuk’ Susilo serta Dwi Sasmianto.
‘’Pola latihan yang berbeda ini disesuaikan dengan kinerja saat bertanding,’’ ujar Robert.
Katanya pemain inti mendapat program Jacuzzi untuk membersihkan racun-racun di tubuh mereka. Sauna hingga berendam air hangat dan air dingin dapat mengurangi asam laktat. Sehingga, setibanya di Malang, pemain tak terlalu merasa capek. ‘’Pemain yang lain latihan ekstra di gymnastic, untuk menjaga kondisi fisik,’’ imbuhnya.
Para pemain pelapis seperti Roni Firmansyah, Juan Revi dan Esteban Guillen nampak enjoy di gymnastic. Mereka menjajal seluruh perlengkapan fitness selama beberapa jam. Kemudian baru berendam di kolam renang sesuai instruksi pelatih. ‘’Program ini untuk recovery dan membersihkan racun di tubuh,’’ tandas Robert. (ary/avi)

Sumber: www.malang-post.com edisi 16 FEbruari 2010