Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Rabu, 17 Februari 2010

Kehilangan Tas


Pada sebuah perjalanan umrah bersama beberapa saudara seiman, salah seorang di antara mereka kehilangan tas yang berisi sejumlah harta dan seluruh surat-surat penting yang ada di dalamnya; kartu visa, kartu ATM dan kartu-kartu penting lainnya. Dia menanyakannya pada satu atau dua orang dan juga menanyakannya pada petugas bea cukai di bandara. Tapi tidak seorang pun yang mengetahuinya, lantas dia mengucapkan alhamdulillah, segala puji bagi Allah, dan kembali melanjutkan pembicarannya dengan saudara-saudara tentang hal sebelumnya diperbincangkan. Dia sama sekali lupa pada kejadian itu, dia tertawa dan tersenyum, bercanda dengan beberapa orang temannya. Hal itu mengundang rasa heran salah seorang saudaranya seiman lantaran sikapnya ini. Saudara ini tidak tahan ingin menanyakannya, “Kenapa anda tidak terpengaruh oleh tasmu yang hilang itu, seandainya aku menjadi anda niscaya aku tidak bisa merasa tenang.” Pemilik tas itu langsung menjawab, “Ini adalah takdir Allah, Allah telah menentukan dan melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya, maka, tidak perlu aku merasa gelisah dan marah.” Yang kami inginkan di sini adalah, hendaknya manusia itu memperhitungkan segala sesuatu di jalan Allah, tidak merasa sedih terhadap suatu harta dunia miliknya yang hilang, bahkan kami inginkan orang-orang merasakan kesedihan bila suatu amalan akhirat terabaikan, seperti terabaikannya shalat, tahajjud, puasa sunnah dan mengadakan perjalanan untuk misi kebagikan di mana pun tempatnya.