Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 20 Februari 2010

Persekam Metro FC yang Meraih Sukses Ganda


Persekam Metro FC meraih gelar juara dan lolos ke Divisi Utama, bukan tanpa perjuangan. Banyak tantangan dan rintangan. Termasuk dari dalam sendiri.

Ketika prestasi tim sedang bagus, ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan dana. Bahkan tuntutan untuk memberikan perhatian lebih, membuat kondisi semakin menyulitkan.
Termasuk yang membuat manajemen semakin pusing, pada saat itu para pemain menuntut adanya bonus atas keberhasilan mengantarkan tim ke Divisi Utama.
Tuntutan ini memang bukan hal yang berlebihan. Sebab bagaimanapun juga yang diminta oleh para pemain ini sebuah kewajaran karena mereka menciptakan prestasi istimewa untuk Kabupaten Malang.
Karena dana yang benar-benar terbatas, tim tidak bisa langsung memberikan bonus kepada pemain. Banyak pemain yang kecewa karena hasil kerja kerasnya ini tidak langsung mendapat ganjaran manis seperti yang mereka harapkan.
Kondisi semakin berat saat Metro FC berhasil lolos ke babak empat besar alias babak semifinal. Saat itu pengurus terpaksa menggunakan uang pribadinya untuk memperjuangkan tim agar tetap bertahan.
Bonus untuk pemain terpaksa ditahan karena tim juga harus menyediakan uang Rp 100 juta untuk menggelar babak empat besar di Karawang yang dipilih sebagai tempat netral.
’’Anggaran kami dapatkan dari pabrik odol, Mbak. Maksudnya odol-odol kesak’e pengurus karena sudah tidak ada lagi yang bisa dicari,’’ seloroh Aziz pada saat itu.
Karena bonus yang tak kunjung cair, pemain sempat mengancam tidak mau berangkat ke Karawang untuk menjalani rangkaian pertandingan.
Apa yang terjadi ini sebenarnya tidak hanya membuat manajemen ketar-ketir. Bahkan Malang Post pun sempat dibuat deg-deg-an, jika ternyata pemain benar-benar merealisasikan ancamannya itu. Sebab jika mereka benar-benar tidak mau berangkat, maka perjuangan Metro FC selama hampir satu tahun berakhir sia-sia.
Beruntung saja pada akhirnya pemain bisa mengerti bagaimana kondisi tim saat itu. Sehingga meski belum menerima bonus, bahkan gaji terakhir, mereka tetap berbesar hati dan melanjutkan perjuangan ke babak empat besar hingga babak final.
Kebesaran hati pemain untuk terus melanjutkan langkah hingga babak utama akhirnya membawa berkah. Tim Metro FC pun berhasil membawa pulang gelar juara yang sebelumnya tidak pernah ditargetkan.
’’Kami sendiri berharap jika Pemkab menghargai perjuangan yang telah kami torehkan. Keberhasilan kami merebut gelar juara nasional ini kan juga mengangkat nama Kabupaten Malang. Karena itu kami ingin adanya perhatian dari mereka atas upaya yang kami lakukan,’’ ungkap kapten tim, Slamet Santoso yang mengaku jika tim menjanjikan gaji terakhir dan bonus gelar juara ini akan diberikan setelah tim tiba di Malang. (noer adinda zaeni)
sumber: Malang Post Edisi 20 Januari